maiwanews – Rusia dan negara-negara lain mendesak Azerbaijan dan Armenia mengekang diri dari pertempuran sengit akhir pekan. Dua tetangga itu bersaing atas wilayah Nagorno-Karabakh, wilayah ini memisahkan diri mengancam akan berubah menjadi konflik lebih luas di wilayah Kaukasus Selatan.
“Kami menyerukan semua pihak dalam konflik untuk menunjukkan pengekangan maksimum, untuk menolak metode militer”, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam pernyataannya kepada wartawan di Moskow hari Senin 28 September.
Pemerintah Rusia juga menolak semua langkah berpotensi memicu eskalasi tidak diinginkan dari situasi dimana secara de facto sudah menjadi konflik militer.
Peskov menambahkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah membahas krisis tersebut dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyanover akhir pekan lalu, dan akan melakukan hal serupa dengan pemimpin Azeri Ilham Aliyev jika dirasa perlu.
Ia menyampaikan, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov menekankan perlunya gencatan senjata. Hal itu diungkap Menteri Sergey Lavrov dalam panggilan telepon dengan rekan-rekan dari Armenia, Azerbaijan, serta Turki.
Turki di bawah pemerintahan Presiden Erdogan dengan tegas mendukung Baku dan telah menjadi mitra Moskow ditengah kampanye militer di Suriah. (VOA)
Konflik Nagorno-Karabakh, Turki Dukung Azerbaijan
Fahira: Pergerakan Orang Jadi Tantangan Pengetatan PSBB di Jakarta
SCI Celebes Sahkan Yasir Jadi Korwil Kolaka Sultra
Ketua TP PKK Sulsel Buka Pelatihan Pengolahan Makanan
Satgas Pamtas Yonif 312/KH Patroli Patok Batas Negara di Papua
Diplomat Top Uni Eropa Dituduh Terjebak Propaganda Rusia
China Beri Persetujuan Bersyarat Vaksin COVID-19 Kedua
Menhub Cek Penerapan Prokes di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon
Pengungsi Gempa Sulbar Terancam Kekurangan Pasokan Makanan
Terima Proposal Investasi, Indonesia Siap Bertemu Tesla Minggu Depan